Senin, 27 Juli 2009

PAHLAWAN KESUNYIAN Part 1

Dia datang sendirian
Tanpa pengawal
Tanpa teman
Terhuyung...tertatih...

Dijelajahinya seisi Mekkah
Ditemukannya sang utusan Tuhan
Didengarkannya kalam yang mulia
Dan dia berikrar...
Asyhadu alla ilaha ilallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah
Masuklah dia kedalam Islam

Lalu Raulullah bersabda
“Kembalilah pada kaummu...!”
Namun apa jawabnya...
“Demi Allah yang menguasai nyawaku,
Aku tak akan kembali
Sebelum meneriakkan Islam di masjid!”

Dan teriakan itu...
Akhirnya berkumandang...
Asyhadu alla ilaha ilallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah
Kaum Quraisy berdatangan...
Makin banyak...
Mengepung!
Memukul!
Menendang!
Dan dia...roboh!Tanpa daya...

Jera...?
Tidak...!!!
Dan teriakan itu
Kembali terdengar di esok hari...
...makin lantang!
Asyhadu alla ilaha ilallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah
...dan hujan pukulan,makian,tendangan...
Kembali menyapa...

“Kembalilah pada kaummu...!”
Sekali lagi Rasulullah bersabda...
...dan akhirnya dia patuh...
***

Sendirian ia kembali..
Berdakwah pada kaumnya...
Sendirian ia bergerak...
Sunyi...
Sepi...
Tapi...
Allah menunjukkan ke-MahakuasaanNya
Dia yang sendirian
Mampu mengislamkan kabilahnya...
Bani Ghifar...
Dan suku Aslam
Dia yang sendirian mampu...
Mengubah bajingan menjadi pahlawan
Gerombolan syaitan menjadi hamba Tuhan
Penyeru kebatilan menjadi jawara kebajikan

Sendirian...
Tanpa teman...
Tanpa kawan...
***

Waktu berlalu...
Masa pun berganti

Sosok penerusnya mulai bermunculan...
Ada yang menyebutnya single fighter
Ada pula dengan kerja infiradhi
Atau...
...superman

Sayang...
Kebanyakan mereka kesepian
Dalam kesendirian...
Bertarung dalam kegelapan
Bertempur dalam kesunyian
Beberapa mulai berguguran...
Tewas mengenaskan...

Kadang dia bertanya pada sang waktu
“Ke manakah yang lain?”
“Masih adakah...?”
“Masih pedulikah...?”
“Atau...sudah gugur pulakah?”

Terkadang terbersit
Apakah ini...takdir?
Berjalan sebatang kara...
Meninggal sebatang kara...
Dibangkitkan pula...sebatang kara?
Seperti Abu Dzar?

Ditulis oleh Dadang Kriswanto
Untuk para pahlwan
Yang bergerak dalam kesendirian
(dalam Buku “Biarkan Cinta Menyapa”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar