Minggu, 21 Juni 2015

HIKMAH UJIAN 1

JADILAH SEPERTI "KOPI" 👏👏👏☕☕☕ Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyak permasalahan dalam kehidupannya. Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya. Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya. Sang ibu lalu memasak air sampai kemudian airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan. Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua, ia masukkan TELUR, dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI. 😃 Setelah menunggu beberapa saat, ia lalu mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya: • WORTEL yang KERAS  menjadi LUNAK,  • TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS  • dan KOPI menghasilkan aroma yang HARUM. Lalu sang ibu menjelaskan, “Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH. Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya. 😇 Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti Kopi. 😍 Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu, sementara KOPI malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM. 😊 ”Dalam setiap masalah selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan ALLAH SWT seolah tak kunjung datang? 😭 Ada 3 reaksi orang saat masalah datang : • Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.  • Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya. • Ada juga yang justru semakin harum (seperti kopi), menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA. Ada sebabnya mengapa ALLAH SWT menunda pertolonganNYA, Apa tujuannya? Agar kita belajar untuk percaya dan sabar! Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa ALLAH SWT selesaikan... 😇 Selamat menikmati secangkir kopi (bagi yg suka). ☕ *** أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat" (QS Al-Baqoroh : 214) Bahkan semakin tinggi iman seseorang maka semakin banyak ujian yang akan ia hadapi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ، ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ ، فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِيْ دِيْنِهِ رِقَّةٌ اُبْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ "Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling sholeh dan seterusnya. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka semakin keras ujiannya, dan jika agamanya lemah maka ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang hamba hingga meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada sebuah dosapun" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 143) كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa' : 35)