Senin, 27 Juli 2009

A N D A I .....

Sesak…
Apa jadinya jika aku adalah Lautan???
Apa jadinya jika aku adalah Gunung yang tinggi menjulang?
Apa jadinya seandainya aku adalah Patahan Bumi?
Apa jadinya jikalau aku adalah Angin??
Apa jadinya???
Seandainya aku menjadi….
Mungkin..
Aku sudah menarik semua yang ada di daratan, untuk bermain dengan Gulungan Ombakku…
Mungkin, sudah ku sapa semua yang aku lewati dengan hujan abu, lahar-ku….
Ku buat semua menjadi tak terlihat…
Hanya pekat…
Mungkin, aku akan menggeliatkan tubuhku
Dan ku cabut semua yang berpijak!
Jika aku adalah Angin….
Aku akan menari…
Akan aku buat semua menari bersamaku...
Lepas…!!!
Tapi …
Aku bukan semuanya itu…
Aku ada karena Cinta…
Aku adalah bukti sebuah Cinta…
Amarah-ku terendap…
Lara-ku melagu…
Tarianku meliuk lebih INDAH…
Mengejawantah…
Ruku’ku…
Karena aku tau tidak ada yang menandingi Kuasa-Mu
Sujudku…
Karena, Aku tak berarti apapun Tanpa-Mu
Aku sangat tau…
Engkau melihat, Engkau mendengar, dengan ke-Maha-anMu
Aku percaya…
Engkau Mengerti, Engkau Adil, dengan KesempurnaanMu
Aku…
Tak perlu aku menjadi Samudera, Gunung, Bumi, ataupun Angin…
Tak mampu Ombakku berdebur, Tak bisa laharku terleleh, tanahku berguncang, atau Anginku berdesir…..
Kau hanya ingin aku mengerti sesuatu, Ingin aku belajar…
Engkau, punya RAHASIA untukku
Jika tidak sekarang, esok , lusa
Suatu hari nanti, aku akan memahami maksud-Mu
Aku mohon…
Ajari aku…..
Untuk IKHLAS menjadi AKU


Bwt yg sdg gundah gulana, mungkin sbuah puisi dari seorang sahabat bs membantu...

PAHLAWAN KESUNYIAN Part 2

Jadi superman? Siapa sih yang mau? Saya yakin tidak ada satu orang pun, sekuat apapun, yang mau jd superman. Walaupun dia bisa menangani segalanya, bisa bikin konsep, bisa mengerjakan ini itu, terjun ke lapangan, mengevaluasi, bahkan memperbaikinya...SENDIRI.
Sudah dari ‘sononya’,manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, bukan makhluk individual. Ada juga sih yang individual, tapi pada level-level tertentu pasti perlu orang lain, suatu saat.
Oleh karena itu, yang namanya amal jama’i selalu didahulukan daripada amal infiradii. Bagaimnapun kuatnya seseorang, pasti punya batas yang tidak mungkin ditembus seandainya dia sendirian.
Bukankah serigala akan menerkam seekor domba yang sendirian? Kalau domba bersama kawannya, sang serigala masih pikir-pikir untuk menerkam. Dengan amal jama’i kekuatan yang berserak akan berkumpul menjadi satu dan akhirnya akan melewati batas-batas kekuatan yang didapat bilahanya bergerak sendirian.
Namun, masalahnya memang jika benar-benar terbentur persoalan SDM alias tidak ada orang lagi...maksud hati sih memang amal jama’i. tetapi ketika tidak ada yang bisa diajak untuk beramal jama’i ...bagaimana?
Sobat, jika Anda saat ini sedang bergerak sendirian, carilah teman. Jika usaha untuk mencari teman ini sudah Anda lalui dan Anda belum mendapatkannya juga, yah...mau apa lagi. Jalani saja apa adanya. Terkadang, hal ini adalah dorongan bahkan anugerah bagi kita.

***
Ada sebuah kisah, ada seorang anak yang mengeluh karena sepatunya jelek dan kotor. Sepatu yang sudah sekian tahun dia pakai agaknya sudah waktunya diganti. Sayang, orang tuanya tidak punya uang untuk membeli sepatu baru tsb. Akhirnya, dengan perasaan kecewa, dia meninggalkan rumah dengan sepedanya. Di tengah jalan, saat sedang mengayun sepeda, tampaklah seseorang yang akan menyeberang jalan. Orang itu duduk di atas papan yang dilengkapi roda. Dengan menggunakan kedua tangannya, dia membawa papannya turun sambil menyangga tubuhnya. Dia tidak memiliki kedua kaki. Saat anak itu lewat, sambil tertegun memandangi sosoknya, orang itu tersenyum dan berkata riang, “Hai...selamat siang. Bagaimana kabarmu?”
Akhirnya, si anak menangis sambil berkata, “Tadi aku menangis karena sepatuku yang sudah jelek, tapi kini aku bertemu dengan orang yang tidak punya kaki...”
***
Jadi terima saja, apa adanya keadaan kita seandainya memang seperti itu. Tidak ada gunanya menyalahkan keadaan. Lagipula, bukankah banyak para pemimpin besar kerap pula menyendiri? Cobalah periksa perjalanan hidup mereka, kita akan mendapatkan Rasulullah sering menyendiri di Gua Hira sebelum beliau diangkat mjd Rasul dan tetap menyendiri dalam shalat malamnya ketika sudah diangkat menjadi Rasul.
Akhir kata, malulah pada sosok Abu Dzar yang walaupun sendirian mampu mengislamkan orang, bukan hanya satu kampung, melainkan dua kabilah sekaligus! Padahal apalah artinya kita dibandingkan dengannya.
Tetap istiqamah, sobat! Semoga Allah segera mengirimkan tentaraNya yang lain utk membantu Anda.

Ditulis oleh Dadang Kriswanto
Untuk para pahlwan
Yang bergerak dalam kesendirian
(dalam Buku “Biarkan Cinta Menyapa”)

PAHLAWAN KESUNYIAN Part 1

Dia datang sendirian
Tanpa pengawal
Tanpa teman
Terhuyung...tertatih...

Dijelajahinya seisi Mekkah
Ditemukannya sang utusan Tuhan
Didengarkannya kalam yang mulia
Dan dia berikrar...
Asyhadu alla ilaha ilallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah
Masuklah dia kedalam Islam

Lalu Raulullah bersabda
“Kembalilah pada kaummu...!”
Namun apa jawabnya...
“Demi Allah yang menguasai nyawaku,
Aku tak akan kembali
Sebelum meneriakkan Islam di masjid!”

Dan teriakan itu...
Akhirnya berkumandang...
Asyhadu alla ilaha ilallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah
Kaum Quraisy berdatangan...
Makin banyak...
Mengepung!
Memukul!
Menendang!
Dan dia...roboh!Tanpa daya...

Jera...?
Tidak...!!!
Dan teriakan itu
Kembali terdengar di esok hari...
...makin lantang!
Asyhadu alla ilaha ilallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah
...dan hujan pukulan,makian,tendangan...
Kembali menyapa...

“Kembalilah pada kaummu...!”
Sekali lagi Rasulullah bersabda...
...dan akhirnya dia patuh...
***

Sendirian ia kembali..
Berdakwah pada kaumnya...
Sendirian ia bergerak...
Sunyi...
Sepi...
Tapi...
Allah menunjukkan ke-MahakuasaanNya
Dia yang sendirian
Mampu mengislamkan kabilahnya...
Bani Ghifar...
Dan suku Aslam
Dia yang sendirian mampu...
Mengubah bajingan menjadi pahlawan
Gerombolan syaitan menjadi hamba Tuhan
Penyeru kebatilan menjadi jawara kebajikan

Sendirian...
Tanpa teman...
Tanpa kawan...
***

Waktu berlalu...
Masa pun berganti

Sosok penerusnya mulai bermunculan...
Ada yang menyebutnya single fighter
Ada pula dengan kerja infiradhi
Atau...
...superman

Sayang...
Kebanyakan mereka kesepian
Dalam kesendirian...
Bertarung dalam kegelapan
Bertempur dalam kesunyian
Beberapa mulai berguguran...
Tewas mengenaskan...

Kadang dia bertanya pada sang waktu
“Ke manakah yang lain?”
“Masih adakah...?”
“Masih pedulikah...?”
“Atau...sudah gugur pulakah?”

Terkadang terbersit
Apakah ini...takdir?
Berjalan sebatang kara...
Meninggal sebatang kara...
Dibangkitkan pula...sebatang kara?
Seperti Abu Dzar?

Ditulis oleh Dadang Kriswanto
Untuk para pahlwan
Yang bergerak dalam kesendirian
(dalam Buku “Biarkan Cinta Menyapa”)

Sabtu, 11 Juli 2009

LOVE LETTER FOR MY SISTER...


My sist...

Entah sejak kapan hati kita mulai diikatkan oleh Allah,

Entah sejak kapan sukamu menjadi sukaku dan dukamu menjadi dukaku,

Entah sejak kapan aku begitu mengagumimu,

Entah sejak kapan kau begitu menginspirasi hidupku,

Entahlah...

My sist...

Meski kita dipertemukan sejak SMP,

Tak banyak kenangan yang tersimpan di masa lalu (sorry ya...),

Hanya dua momen yang masih tersimpan di memoriku

Masih kuingat dengan baik my sist,

Ketika kau memberiku sebatang coklat TOBLERONE, sebatang coklat yang kata teman-teman termahal, yang belum pernah kumakan sebelumnya dan pun setelahnya, bahkan untuk menuliskannya pun masih salah...(ndeso bangetz pokoke)

Kukira itu sebagai momen hadiah tahun baru, tapi ternyata baru kutahu sekarang bahwa itu adalah kebiasaanmu untuk merayakan hari miladmu 30 Desember, sungguh kejamnya diriku tidak memberimu selamat...

Kau juga meminta selembar foto padaku sebagai kenang-kenangan, saat itu kuberikan foto tercantikku, siapa tahu ada cowok yang tertarik he..he..dan mungkin aku belum sadar jika kau begitu menghargai sebuah persahabatan dan mungkin juga kau sudah ngefans padaku (ha..ha..narcis bangetz)

Masih kuingat dengan baik my sist,

Ketika tiba-tiba kau datang ke rumah malam-malam, waktu SMA, setelah sekian lama kita tidak pernah kontak larna kita sekolah di kota berbeda, (ternyata kau masih mengingatku hiks..hiks..)

Dan betapa terkejutku, ketika kau membawa beberapa buku, untuk diskusi soal-soal fisika atau matematika entahlah aku lupa...

Tahukah engkau, betapa kagumnya diriku terhadap semangatmu belajarmu, hingga kau rela mendatangi seseorang untuk belajar padanya, meskipun saat itu kau datang ke orang yang salah (who am I???gitu loh), dan kuyakin kau pulang dengan tangan hampa saat itu karena aku tak bisa membantumu..he..he..

My sist,

Ketika akhirnya kita kuliah di fakultas yang sama, selama bertahun-tahun, belum pernah kurasakan kita sedekat ini,

Saat itu yang kutahu hanyalah ***: sesosok mahasiswa super jenius, super rajin, tapi agak sembrono, yang kadang-kadang teman-teman kita menganggapmu aneh,

Tapi tahukah engkau my sist, jauh di lubuk hatiku yang dalam aku kagum pada semangat dan prestasimu, paling tidak kau mengharumkan nama WONOGIRI karna kepintaranmu...

My sist,

Seiring berjalannya waktu, Allah mempertemukan kita di dunia ko-ass, hampir separuhnya...dan semakin kumengagumi semangatmu!

Smakin banyak kenangan yang mengisi hari-hari berat di dunia per-co-ass-an,

Smakin banyak ku mengenal pribadi sesosok makhluk bernama E***, baik maupun buruknya, meskipun itu belum seujung kuku yang kupahami...

My sist,

Ketika gelar ‘dokter’ sudah bertengger di depan nama kita,

Smakin banyak mimpi yang kita renda bersama,

Mimpi untuk menjadi orang yang bermanfaat,

Mimpi untuk terbang meninggi dan trus menjadi berarti,

Hingga kita sepakat untuk melalui petualangan di pulau sebrang dengan segenap konsekuensinya...

My ssit,

Meskipun gunung dan laut memisahkan raga kita,

Ternyata Allah smakin merekatkan hati kita, untuk saling mengisi, saling menyemangati, saling mengingatkan untuk menjadi lebih baik,

Hingga Allah berkenan memilihmu untuk menempuh ujianNYA,

Bahkan yang tak terbayangkan oleh kita smua,

Smakin ku kagum pada semangatmu my sist, (..entah jika aku yang mengalaminya?)

Karna kuyakin Allah tidak akan menguji umatNya di luar kemampuannya,

Karna kuyakin Allah memilihmu karna DIA Maha Mengetahui kau mampu melewatinya,

Karna kuyakin Allah sangat mencintaimu, sangat menyayangimu, sangat menginginkanmu untuk pertemuan di surgaNYa,,,kelak

My sist,

Sepanjang perjalanan kita, kuyakin banyak duri tak tampak, yang kadang melukai hatimu,

Entah...

Saat hari berlalu

Jam, menit, detik

Entah...

Seratus, seribu, sejuta lisan selalu mengucap

Entah...

Baikkah, burukkah, indahkah, pahitkah, maniskah, keraskah

Entah...

Sadarkah, tidakkah, ingatkah, lupakah, dalam marahkah, dalam candakah

Diawali dengan bismillah

Dengan segala kerendahan hati

Maafkan atas kekhilafan lisan yang kadang tak terjaga

My sist,

A friend is someone who knows the song in your heart

and sing it back when you have forgotten the words...

Maafkan jika diriku belum bisa seperti itu,

My sist,

HIDUP ADALAH PILIHAN,

Jika pilihanmu itu menjadikanmu lebih baik,

Menjadikanmu trus berarti,

Menjadikanmu lebih dekat padaNYA,

Truslah melangkah teman...

Yang pasti...

Slalu awali dengan basmalah di setiap langkahmu...

Smua kan jadi mudah, indah dan barakah...

Maafkan diriku jika pernah membuatmu tersandung saat melangkah...

I LOVE U SIST COZ ALLAH...

Terimakasih telah menjadi sahabatku....

teruntuk sahabatku yg berjuang melawan penyakit lupus...